Jumat, 05 Oktober 2012

Jika Menjadi Pemimpin Negara


NAMA             : HERIYANTO                
NPM                : 1161201000883
KELAS            : III B (Malam)
JIKA MENJADI PEMIMPIN NEGARA

            Jika saya menjadi pemimpin negeri ini maka langkah-langkah yang saya lakukan agar negeri ini tidak menjadi negeri yang rusuh tetapi menjadi negri yang rukun antar agama. Tentu dalam suatu Negara ada sebuah konfilk atau maslah yang terjadi maka pertama saya akan mengenali konfik atau masalah tersebut apa penyebabnya, kemudian melakukan pengkajian masalah, lalu melakukan penyelesaian dengan keputusan yang bijaksana. MIsalnya kalau kita kilas balik mengenai konfik disampit pada tahun 2002, maka untuk mengatasi hal tersebut terjadi kembali maka menurut saya ialah membatasi jumlah pendatang yang merupakan etnis yang bermasalah disampit, jika tidak maka jumlah yang banyak tersebut akan lebih dominan dari pada etnis yang merupakan penghuni disampit.Maka dari itu kita harus terlebih dahulu mengurangi jumlahnya.

            Kembali kepada konteks konflik antar agama, sebenarnya agar Negara ini menjadi Negara yang damai dimana kerukunan antar pemeluk agama adalah cita-cita semua pemimpin Negara. Tetapi untuk menciptakan kerukunan tersebut ialah dengan, pertama dinegara inikan mempunyai agama yang diakui secara sah oleh Negara Indonesia, jadi agam-agama yang tidak diakui harus dihilangkan dengan jalur hokum begitu juga dengan orang-orang tidak memiliki agama (atheis). Agar semua agama terhindar dari konflik antar agama maka kita harus berpedoman pada pancasila dan nilai-nilai yang terkandung didalam sila-silanya. Mengenai masalah agama pancasila membahasnya dalam sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa dimana didalamnya kita diberikan kebebasan memeluk agama dan meyakininya, tetapi kita diharuskan menghormati serta bekerja sama antar pemeluka agama tersebut sehingga akan terbina kerukunan hidup diantara umat beragama .Mengenai masalah yang tinbul diagama lain maka agama yang lain tidak perlu ikut campur tangan. Sehingga sila pertama dalam pancasila akan terwujud.Dengan tewujudnya sila pertama maka akan terwujud pula sila-sila selanjutnya, seperti kemanusian yang adil dan beradab bahkan persatuan Indonesia  (umat beragama) dengan begitu akan menghasilkan pemimpin yang bijak sana serta keadilan yang dicita-citakan akan terwujud.

            Maka dari itu jika saya seorang pemimpin Negara ini maka ssaya harus lebih menanamkan nilai-nilai pancasila pada rakyat Indonesia khususnya pada generasi muda Indonesia, dimana didalam dunia pendidikan yang pertama ditanamkan benar-benar ialah nilai-nilai pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan dengan begitu generasi muda selanjutnya ialah pemuda pancasila.

            Tetapi yang kita temukan pada saat ini ialah kurang penanaman nilai pancasila diusia dini bahkan yang lebih parah ialah lupa akan nilai-nilai pancasila itu sendiri, apalagi harus mengamalkanya itu mrupakan hal yang mustahil. Padahal dalam dunia pendidikan sudah gencar mengenai pembahasan nilai-nilai pancasila secara mendalam maka generasi muda bangsa ini dalam penerapannya didunia luar (sosila) akan tercapai atau tercitnya keharmonisan baik itu dalam konteks agama. Maka darti itu pembelajarang yang berarti bagi generasi muda sekarang ialah pengenalan, penghayatan, pengamalan serta penerapan pancasila itu sendiri.

            Jadi kesimpulannya ialah jika kita sebagai warga Negara Indonesia khususnya generasi muda dengan dilakukannya pengenalan, penghayatan, pengamalan serta penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari maka mengenai masalah yang timbul baik dalam lingkup etnis, agama, suku, dan budaya dinegara Indonesia akan teratasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar