Kamis, 18 Oktober 2012

NILAI – NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SILA – SILA PANCASILA

NILAI – NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SILA – SILA PANCASILA
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila sebagai berikut :
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengenai makna nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dilingkungan saya merupakan hal yang mendasar dalam kita menjalani kehidupan, dimana Alhammdulillah dilingkungan saya mayoritas pemeluk agama islam.Hal tersebut ditambah dengan berdirinya sebuah mesjid, yakni mesjid syuhada, sehingga masyarakat dilingkungan saya dapat beribadah dengan nyamankarena letak mesjid sangat dekat.
Tetapi kalau saya perhatikan secara umum dingkungan saya maupun dilingkungan lain yang sangat memprihatinkanialah antusiasme generasi mudanya sangat kurang, dimana hanya orang-orang yang sudah lanjut usia yang beribadah dimesjid.Hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan, bagaimana keadaan generasi muda bangsa indonesia dimasa mendatang kalau hal yang mendasari seluruhnya dalam kita menjalani kehidupan dan mengamalkan pancasila tidak tertanam dari dini.Namun semua hal tersebut kembali pada diri kita masing-masing bagaimana kita meyakininya, menjalaninya dan mengamalkanya.
2.Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
            Dalam sila kedua ini kita diharapkan berlaku adil dan beradab baik tiu terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun negara Indonesia.Maka dari itu kita harus memiliki daya cipta, rasa , karsa.
            Dilingkungan saya, mengenai pengembangan sila kemanusian yang adil dan beadab yakni berdasarkan asas kegotong-royongan dimana dilingkungan saya apabila ada salah satu warga yang mengadakan acara, maka orang-orang disekitarnya akan ikut membantu sampai selai, begitu juga sebaliknya.Apalagi akhir-akhir ini dilingkungan saya ada pembangunan sebuah musholla, diman pengerjaannya tidak dilakukan oleh kontraktor tetapi secara gotong-royong oleh warga sekitaryang dilakukan setiap hari minggu dan langsung dipimpin oleh ketua RT, tidak hanya itu biaya pembangunannyapun berasal dari warga sekitar yang memberikan sumbang.
            Nilai sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga menanamkan kehormatan atau keadaban baik kepada sesamamaupun orang lebih tua, tetapi semua itu hanya terjadi pada generasi yang lebih tua, kenapa ? Karena secara garis besar generasi muda sekarang dapat dikatakan kurang beradab.Yakni dimana kurang begitu mengetahuai mengenai silsilah kekeluargaan, mungkin sekarang generasi muda mengetahui hanya sampai kakek dan nenek saja namun selanjutnya tidak tahu.Mungkin hal tersebut akibat pengaruh globalisasi dimana tidak adanya hubungan secara langsung, terhadap sesama manusia tetapi hanya melalui media, sehingga hal tersebut mengikis penghormatan maupun penyebutan orang yang lebih tua dalam silsilah kekeluargaan.
 
 
3.Persatuan Indonesia
            Nilai pancasila yang terkandung dalam sila persatuan indonesia, mengharuskan kita sebagai warga negara indonesia untuk dapat bersatu dalam menjalani aspek kehidupan, baik itu ekonomi, politik, etnis, sosial, dan budaya.
            Kkalau kita lihat kilas balik pada tahun 2002 di sampit terjadi konflik antar etnis atau budaya, dimana hal tersebut tidak memandang nilai persatuan indonesia, maka dari itu nilai persatuan dipertanyakan.Padahal semua itu terhadap penerapan nilai-nilai pancasila selanjutnya.Maka dari itu nilai pesatuan sangat-sangatlah penting, dimana hal tersebut memberikan kenyamanan, ketentraman, keamanan, kesejahteraan, baik itu terhadap sesama maupun warga, bahkan etnis serta budaya lain.
            Maka darim itu kita harus benar- benar memperhatikan hubungan persatuan terhadap sesama.Hal itu kembali pada individu-individu itu sendiri yang melakukannya, diman nilai persatuan begitu memberikan hal-hal positif.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Dan      Perwkilan
            Nilai sila keempat ini harus efisien dalam penerapannya, karena nilai sila keempat ini sebagai acuan seorang pemimpin daerah bahkan pemimpin rumah tangga dalam pengambilan keputusan secara bijak dan musyawarah.Jika hal tersebut terealisasikan maka akan menimbulkan ketentraman bagi seluruh yang menjalaninya (Bangsa Indonesia).
            Secara umum dapat dikatakan bahwa Sampit pemimpin daerahnya memiliki perbedaan yakni saat sebelum dan sesudah menjadi pemimpin daerah.Kalau sebelum menjadi pemimpin daerah ia menjanjikan hal-hal yang dapat memberikan kesejahteraan, namun semua itu sudah menjadi kebalikannya, ketika ia menjadi pemimpin daerah, diman ia tidak dapat mengimplementasikan janji-janjinya.
            Akhir-akhir ini kalau kita lihat ditelevisi mengenai pemilihan calon pemimpin jakarta, juga dilandasi oleh janji-janji, namun terwujud atau tidaknya janji tersebut kembali kepada pemimpin tersebut dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin.Berkaitan dengan hal tersebut yakni janji.Kalau pada saat pemilu ada pengawas pemilu (Panwaslu), tetapi belum ada didaerah Sampit ini bahkan Negara ini yaitu pengawas janji-janji pemilu.Maka dari itu kita harus mendirikan suatu institusi politik, yakni pengawas janji setelah pemilu, dengan begitu pemimpin-pemimpin daerah (Sampit) tidak ingkar terhadap janji
5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
            Sifat manusia ialah monodualis yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.Maka dari itu dibutuhkakan keadian dalam menjalani hubungan baik itu hubungan kepada Tuhan, sesama manusia maupun dirinya sendiri.begitu juga dengan negara Indonesia harus memenuhi hak dan kewajibanterhadap rakyatnya.Dimana hal tersebut secara keseluruhan merupakan pemenuhan hakekat adil.
            Sila kelima akan terwujud apabila sila-sila sebelumnya sudah terwujud dalam diri manusia dan negara Indonesia.Sila kelima ini merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang hasilnya memberikan kemakmuran kepada rakyatnya baik itu sandang dan pangan.
            Kalau kita lihat dikota Sampit mengenai perwujudan keadilan atau pemenuhannya oleh pemerintah kotim, minyalnya mengenai pangan dimana pemerintah memprogramkan kesejahteraan dan kemakmuaran rakyat yakni melalui berbagai cara, misalnya Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan beras untuk rakyat miskin (Raskin).Pemenuhan hakekat adil itu sudah terealisasikan namun kalau kita minta pendapat dari warga yang memperoleh beras raskin kenyataanya mereka merasa kurang diperhatikan, dimana beras yang mereka terima tidak berkwalitas bahkan ada sebagian tidak layak konsumsi.
            Bertolak belakang dengan hal tersebut mial kita asumsikan, kemakmuran yang dicita-citakannegara Indonesia tercapai, diman rakyatnya sudah makmur dari segi sandang dan pangan, pendapatan ekonomi yang meningkat per keluarga atau individu, hal tersebut merupakan hal yang terbaik bagi negara.Padahal  perubahan, peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat tersebut juga dapat berdampak negatif.Yakni setiap individu akan tumbuh rasa konsumenismenya yakni pemenuhan kebutuhan yang tidak terbatas.Contoh kecil saj akibat pendapatan meningkat, setiap individu akan cendrung membeli, misalkan kendaraan bermotor dan mobil, Maka hal tersebut akan menimbulkan dapak negatif seperti kemacetan dimana-mana dan hal-hal negatif lain akan timbul akibat pemenuhan kebutuhan baik barang elektronik dan lain-lain.    

1 komentar: